Tuesday, March 25, 2008

Tiada Jalan Rata Untuk Berjaya

Di pagi hari buta, kelihatan seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di pinggangnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal. Kononnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di syurga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang lelaki tua.

Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Tok, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong tok, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk sampai ke puncak gunung".

Si lelaki tua dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda.

"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu boleh memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?"

"Kalau saya memilih sebelah kiri?"

"Sebelah kiri melewati banyak kawasan berbatu."

Setelah bersalaman dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si lelaki tua.

"Tok, saya tidak sanggup melewati kawasan berbatu. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati tok?"

Si lelaki tua dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"

"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"

"Sebelah kanan banyak semak berduri."

Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si lelaki tua.

Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Tok, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berjaya mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali ke mari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong tok tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung."

Si lelaki tua serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas *"Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan yang buntu pun harus kamu hadapi. Selagi keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua halangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?"*

Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan lelaki tua, sambil tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti tok, saya mengerti! Terima kasih tok! Saya akan menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan halangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini. *

Dengan senyum puas si lelaki tua berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti boleh mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!! *

MORAL KISAH INI:

Tidak ada jalan yang rata untuk berjaya!

Sama seperti analogi proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih kejayaan seperti yang kita inginkan, tidak ada jalan rata! tidak ada jalan pintas!

Ada ketikanya, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghalang. Kalau mental kita lemah, takut halangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.

Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap berjuang, barulah kita boleh menapak di puncak kejayaan.

0 comments: